MATERI PELAJARAN
Perkembangan
Islam pada abad pertengahan/ zaman kemunduran (1250-1800 M)
Puncak kejayaan Abbasiyah, dianggap sebagai puncak peradaban
islam. Karena masa abbasiyah muncul sedemikian banyak produk budaya yang
menghantarkan umat islam mencapai puncak kejayaan. Akan tetapi, pasca
kehancuran abbasiyah, kondisi umat islam mengalami kemunduran dalam banyak hal.
Salah satunya adalah kemunduran secara politik.
Sejarah perkembangan Islam pada dasarnya dibagi menjadi tiga
periode, yaitu:
1.
Periode Klasik (650-1250 M), merupakan
zaman kemajuan. Periode ini dibagi dua fase:
- Fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M).
- Fase disintegrasi (1000-1250 M).
2.
Periode Pertengahan (1250-1800 M),
terdiri dari dua fase:
- Fase kemunduran (1250-1500 M).
- Fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M).
3.
Periode Modern (1800-sekarang),
merupakan periode kebangkitan umat Islam
Pasca kehancuran abbasiyah muncul beberapa dinasti
seperti Usmaniyah di Turki,
Safawiyah di Persia, dan Mughal di India, dalam kurun waktu 1500-1800 M. Tiga
kerajaan besar ini memiliki kejayaan masing-masing, terutama dalam bentuk
literatur dan arsitek. Pada awal kemunculannya, ketiga dinasti ini memainkan peranan
yang cukup
signifikan dalam meraih kembali kejayaan islam.Tetapi seiring dengan
perkembanagan waktu ketiganya mengalami kemunduran dan akhirnya mengalami
kehancuran.
Kemajuan umat Islam di
masa ini lebih banyak merupakan warisan kemajuan di masa periode
klasik.Perhatian pada ilmu pengetahuan masih kurang.Tentu saja bila dibanding
kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Abbasiyah, khususnya di bidang ilmu
pengetahuan.Namun kemajuan pada masa ini terwujud setelah dunia Islam mengalami
kemunduran beberapa abad lamanya.
Perkembangan Islam pada abad
pertengahan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan
mengalami dua fase yaitu fase kemunduran dan
fase kemajuan (fase tiga
kerajaan besar).
1.
Fase kemunduran(1250-1500 M)
Fase ini
ditandai dengan kekuasaan islam terpecah – pecah dan menjadi kerajaan yang
terpisah - pisah. Kemunduran islam pada
abad pertengahan , pada umumnya yang
menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut :
Ø Tidak
menjaga dengan baik wilayah kekuasaan yang luas
Ø Penduduknya
sangat heterogen sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
Ø Para
Penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
Ø Krisis
ekonomi
Ø Dekadensi
moral yang tidak terkendali
Ø Apatis
dan staknasi dalam dunia Iptek
Ø Konflik
antar kerajaan islam
Terlebih lagi setelah pasukan Mongol
yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumi hanguskan Bagdad yang merupakan
pusat kebudayaan dan peradaban islam yang kaya dengan imu pengetahuan, hal ini
terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh Khalifah Al
Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad.
Setelah Bagdad di takhlukan Hulagu
Khan yang beragama syamanism tersebut, kekuatan politik islam
mengalami kemunduran yang sangat luar biasa.Wilayah kekuasaannya terpecah –
pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, dimana antara
kerajaan yang satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan – peninggalan
budaya dan peradaban islam hancur di tambah lagi kehancurannya setelah diserang
oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
2.
Fase
Tiga
Kerajaan Besar ( 1500 – 1800 M )
A. Proses
berdirinya Kerajaan Islam Turki Usmani
Bangsa turki adalah bangsa pemberani dan mempunyai rasa
disiplin yang tebal. Mereka terdiri dari beberapa macam suku bangsa. Ada yang disebut
bangsa Turki Saljuk, ada yang disebut Turki Usmani. Turki Saljuk telah
berkembang berhasil menguasai Baghdad, sayang akhirnya lenyap dihancurkan oleh
pasukan Mongol. Kemudian timbullah Turki Usmani yang berhasil berkembang luas,
dan yang sekarang kita sebut bangsa Turki .
Jalan perkembangan bangsa Turki Usmani dapat kita ikuti
sebagai berikut:
1. Kabilah
Ughuz
Kabilah
itulah yang menurunkan bangsa Turki Usmani. Mereka berasal dari daerah sebelah
utara Tiongkok kemudian pindah ke daerah
Turkistan hingga zaman abad ke XIII masehi karena terdesak bangsa Mongol.
2. Sulaiman
Pada
waktu terjadi penyerbuan dari bangsa Mongol yang dipimpin jenghis Khan ke wilayah Turki Usmani ,
kemudian mereka pindah ke tempat lain di bawah pimpinan Sulaiman. Tetapi malang
nasib pemimpin itu sewaktu menyeberangi sungai Efrat tenggelamlah dia sampai
mati. Kemudian pimpinan diganti oleh puteranya yang bernama Erthaghrol (1227-
1279)
3. Erthaghrol
Dalam
pengembangan itu Erthaghrol menjumpai pasukan yang sedang bertempur di dekat
Angora yaitu antara pasukan Turki Bani Saljuk melawan pasukan Mongol. Waktu itu
Erthaghrol segera menggabungkan diri pada pasukan Bani Saljuk untuk menggempur
pasukan Mongol. Berkat pertolongan Erthaghrol itu pasukan Bani Saljuk mendapat
kemenangan. Atas jasanya itu Erthagrhrol mendapat hadiah dari Sultan Alaudin
sebuah daerah di dekat Broessa. Setelah Erthaghrol mati diganti oleh puteranya
yang bernama Usman (1294).
4. Sultan
Alaudin dari Bani Saljuk
Kerajaan
Turki Saljuk itu dibawah pimpinan Sultan Alaudin yang berpusat di Timur Tengah
dan Anatolia (daerah Republik Turki sekarang). Mereka berhasil menguasai daerah
Ahasiyah di bagian Barat. Dia sering juga mengadakan penyerbuan ke daerah
Byzantium yang mendapat bantuan dari Usman dan ternyata menang. Oleh sebab itu
Usman mendapat anugerah pangkat Amir dari Alaudin.
5. Penyerbuan
Pasukan Mongol
Pada
tahun 1300 M Bani Saljuk mendapat serbuan dari pasukan Mongol, pada saat itulah
Sultan Alaudin wafat. Kerajaan Turki semakin kacau, terpecah-belah menjadi
beberapa Amirat. Sedang Amir Usman sendiri pada daerahnya yang merdeka di
daerah Timur Konstantinopel.
B.
Perkembangan Islam Kerajaan Islam Turki Usmani
1.
Usman
Pendiri Kesultanan Turki Usmani
a. Setelah
Sultan Alaudin wafat, Usman putera Erthaghrol berhasil mendirikan Kerajaan yang
diberi nama “Turki Usmani”.
b.
Kerajan
Turki Usmani itu didirikan pada tahun 1290 M
yang menjadi raja pertama ialah Usmani. Daerah hanya sekitar kota
Broessa. Pada waktu yang singkat, dia berhasil merebut kota Broessa kemudian
dijadikan ibu kotanya ( 1317)
c. Masa pemerintahan Usman yaitu (1290- 1326 M). Setelah
waktu dia diganti dengan puteranya yang yang bernama Urkhan. Beliau
menyerbu Byazantium.
Ø Keadaan Kerajaan Byzantium
Kerajaan
Byzantium itu merupakan kerajaan Kristen Ortodok Yunani, berpusat di Konstantinopel
yang pengaruhnya dihadapkan dunia Timur Mulai abad ke VII Kerajaan besar itu
berangsur-angsur menjadi lemah.
Sebab-sebab kelemahan Byzantium dari luar.
a. Sejak zaman Kholifah Abu Bakar Ash Shidiq (632 M)
wilayah kerajaan Byzantium satu persatu mulai jatuh ke dalam kekuasan Islam. Seperti:
Syria, Palestina, Mesir dan lain-lain.
b. Penaklukan-penaklukan
dari kerajaan Turki Saljuk terhadap daerah Byzantium seperti di Asia Kecil.
c. Serbuan-serbuan
dari Kerajaan Turki Usmani yang berhasil menduduki daerah-daerah Byzantium di
Balkan.
d. Perampokan-perampokan
dari bangsa Slavia dan Bulgaria terhadap daerah- daerah Byzantium di Balkan.
Ø Sebab-sebab Keruntuhan Byzantium di
Balkan
a. Kekeruhan
dibidang pemerintahan akibat dari adanya korupsi uang suap, fitnah dan
penghianatan.
b. Timbulnya
bahaya wabah yang mengancam kehidupan penduduk, karena kurangya perhatian
terhadap kesehatan masyarakat.
Sekalipun pada masa itu ada usaha-usaha keinginan
menciptakan kesadaran antara kekuasaan kerajaan Orthodox Yunani dengan Kerajaan
Romawi Katholik di Roma untuk menghadapi serbuan-serbuan dari luar. Tetapi
usaha itu tidak mendapat hasil seperti apa yang diharapkan.
2.
Sultan
URKHAN (1326- 1360 M)
1.
Usaha dalam negeri
a.
Membentuk pasukan baru
(Yanissaris) yang dibentuk tahun 1330 M dibawah pimpinan Menteri Pertahanan
Alaudin. Pasukan tersebut terdiri dari pemuda-pemuda Islam, pemuda Kristen dan
pemuda Yahudi yang hidup di dalam asrama dengan pendidikan pokok berjiwa
kesatuan kebangsaan Turki Usmani dan berjiwa agama Islam. Dengan kekuatan
pasukan Yanissaris yang pilihan itu Urkhan mengadakan penyerbuan-penyerbuan
yang selalu mendapatkan kemenangan.
b.
Menyusun
undang-undang dasar pemerintahan yang baru.
c.
Mendirikan pabrik mata
uang.
2.
Usahanya luar negeri
a.
Melakukan
penyerbuan-penyerbuan ke wilayah Byzantium di Asia dan berhasil menduduki kota
Necomedia, Nicia dan kota-kota di daerah Asia Kecil.
b.
Menyerbu ke wilayah
Byzantium di Eropa yang berhasil menduduki semenanjung Gallepoli (Yunani).
Sehingga waktu itu Byzantium tinggal memiliki beberapa kota di pesisir.
3.
Sultan
MURAD I (1360- 1389 M)
1.
Usaha dalam negeri
Mengadakan konsolidasi
dan stabilisasi dalam negeri dengan menundukkan daerah-daerah Turki. Saljuk di
Asia Kecil di Angora yang kemudian dimasukkan pada daerah Turki Usmani
2.
Usaha luar negeri
a. Mengadakan
penyerbuan ke Eropa yang berhasil menaklukkan daerah Valasche, daerah
Rumeliadam kota Adrianopel.
b. Setelah
Murad I menduduki Adrianopel, kota
tersebut dijadikan ibu kota kerajaan Turki Usmani (1336 M). Mulai saat itulah
berdirinya kerajaan Islam Turki Usmani di bumi Eropa Timur, dan pada zaman itu
berdirilah dua kerajaan besar Islam di Eropa satu di Balkan yang satunya di
Spanyol.
Ø Arti penaklukkan Murad I di Eropa Timur
a.
Merupakan
pengepungan total atas kerajaan Byzantium, dan terisolasinya daerah itu dari
kerajaan Eropa yang lain.
b.
Suatu
ancaman langsung terhadap Eropa yang sangat dikhawatirkan mereka bila kekuasaan
Kerajaan Islam Turki Usmani dapat bertemu dengan kekusaan Islam di Eropa
berbentuk bulan sabit yang mengancam benua Eropa.
Ø Akibat perpindahan ibu kota ke Adrianopel
a.
Murad
I dengan mudah menaklukkan daerah Eropa Timur (Balkan), yaitu: Kerajaan Servia,
Bulgaria dan dapat mengalahkan pasukan Slavia di Kassavo.
b.
Menjadikan
timbulnya keinsyafan musuh-musuh Murad I bentuk persatuan Kerajaan-kerajaan di
daerah Balkan untuk menghalau musuh Turki Usmani dari bumi Eropa Timur.
4.
SULTAN
BAYAZID I (1389-1402)
Murad I wafat disergap seorang
pasukan Slavia di Kassavo, kemudian diganti puteranya yang bernama Biyazid I.
Dia itu oleh rakyatnya digelari “Yaldrum”: artinya petir, sebab gerak cepat dan
tangkas dalam medan perang.
1.
Usaha dalam negeri
Membentuk kader-kader pemuda yang
terdidik baik, kemudian diserahi tugas penting dalam bidang militer dan bidang
pemerintahan. Biyazid terus meluaskan daerahnya menaklukkan Saloniki dan
Semenanjung Morea.
2.
Usaha luar negeri
a. Biyazid
berhasil menaklukkan pasukan gabungan Slavia dan Hongaria dibawah raja
Sigismund dalam pertempuran di Nicopolis (1396 M).
b. Raja
Biyazid juga menyiapkan pasukan untuk menggempur kerajaan Servia, Bulgaria dan
Rumania, serta menyiapkan pasukan untuk menyerang Byzantium. Tetapi maksud
tersebut terhalang oleh datangnya serbuan dari tentara Timur Lenkh di Angora
(1402 M). oleh karena itu pasukan Bizayid I diarahkan ke Angora.
Ø Akibat
penyerbuan bangsa mongol (Timur Lenkh)
Dalam usaha menangkis serbuan dari
pasukan Timur Lenkh itu Biyazid I menderita kekalahan di Angora, dan dia
sendiri tertangkap yang kemudian ditawan dalam kurungan besi. Dan akhirnya
setelah selama 8 bulan dalam tawaran itu Biyazid I wafat karena kesal dan sedih
hatinya (1402).
Ø Peristiwa
tersebut diatas berakibat
a.
Amir-amir
daerah Turki di Asia melepaskan diri dari pusat kerajaan Turki Usmani.
b.
Putera-putera
Biyazid I juga saling berebut kekuasan. Keadaan seperti tersebut diatas itu
berlarut-larut hingga ± tahun 1403 M. Yaitu setelah Kerajaan di pegang oleh
Muhammad ke I ( pengganti Biyazid I )
5. SULTAN MURAD II (1421- 451 M)
- Serbuan dari raja-raja Eropa
a. Pertempuran
di dekat Belgrado (1442 M). Disana pasukan Turki bertempur melawan pasukan
gabungan (Serbia, Bulgaria, Bosnia,
Albania, Rumania dan Hungaria ) di bawah pimpinan raja Hunyody dari Hongaria.
Dalam pertempuran itu pasukan Turki kalah.
b. Dalam
tahun 1443 M terjadi pertempuran lagi anatara pasukan Turki melawan pasukan
gabungan tersebut di tambah pasukan Salib. Kali itu pun pasukan Turki menderita
kekalahan lagi.
- Perjanjian Szegedin tahun 1444 M ( di Hongaria )
Adanya
kekalahan Turki itu terus diadakan perjanjian Szegedin yang isinya :
a. Serbia
mendapat kemerdekaannya kembali.
b. Rumania
bergabung dengan Hongaria.
c. Peperangan
dihentikan selama 10 tahun.
Perjanjian
tersebut di tanda tangani dibawah sumpah kitab suci Al quran dan Injil.
- Pertempuran berkobar kembali
Setelah perjanjian ditandatangani Murad
II merasa sudah aman. Kemudian ia ingin hidup sebagai orang shalih di tempat
yang sunyi (ia seorang ahli Tasawuf).
Mulai saat itu kerajaan diserahkan
kepada puteranya masih kecil Muhammad II namanya. Dalam keadaan yang demikian
pasukan gabungan yang dipimpin oleh Hunyody dahulu itu mengingkari janjinya,
sekali lagi mengadakan penyerbuan mendadak ke wilayah Turki sampai pesisir Laut
Hitam.
Murad II mendengar tindakan
pengkhianatan pejanjian itu kemudian turun dari tempat ketafakuran itu, terus
memanggul senjata dengan di kawal 40 ribu pasukan menyerbu Hongaria, dengan
mendapat kemenangan yang gemilang.
Hasil dari pembalasan Murad II itu,
Servia dan Bosnia kembali menjadi kekuasaan Turki Usmani (1451 M). Mulai saat
itu kekuasaan Turki di Balkan tegak kembali.
6.
SULTAN MUHAMMAD II AL- FATIH (1451-1481 M)
Sultan Muhammad II
memusatkan usahanya untuk menaklukkan kerajaan Byzantium yang berpusat di
Konstantinopel.
Keadaan
Konstantinopel
a. Kota
tersebut di sebelah selatan dilindungi laut Marmora dan di sebelah utara
dilindungi pelabuahan Tanduk emas. Kecuali itu Konstantinopel diperbentengi
pagar yang berlapis-lapis dan berbentengkan parit yang dalam dan lebar.
b. Setelah
tampak jelas akan adanya penyerbuan dari pasukan Turki, Byzantium minta bantuan
kepada Paus, tetapi permintaan bantuan itu tidak berhasil.
- Penyerbuan Muhammad II ke Byzantium (1453 M)
a. Dengan
kekuatan pasukan 250 ribu orang, pasukan Muhammad II menyerbu Byzantium dari
arah barat (Balkan). Sedang di bagian Timur (di Selat Borporus) dijaga armada
Turki untuk mengahalangi bantuan yang ditunjukkan pada Konstantinopel.
b. Konstantinopel
dikepung pasukan Turki selama 53 hari, sehingga mereka kehabisan perbekalan
perang dalam dalam mempertahankan
serangan dari Turki itu.
c.
Tanggal
28 mei 1453 M pasukan Turki serentak menyerbu ke dalam kota. Kaisar konstantin
Palaelogus mempertahankan mati-matian. Namun demikian Byzantium akhirnya kalah
dan Kaisar tersebut mati dalam membela negaranya itu sebagai Ksatria.
- Tindakan terhadap daerah takluk Byzantium
a. Setelah
Byzantium takluk Sultan Muhammad II menuju Gereja Aya Shafia untuk shalat
mengucap syukur kepada Allah atas anugerah-Nya. Yang kemudian gereja tersebut
dijadikan Masjid Raya oleh Sultan. Sejak itu Muhammad II bergelar “Muhamad Al
Fatih”.
b. Kota
Konstantinopel dijadikan ibu kota Kesultanan Turki Usmani dan diganti nama
“Istambul” (=Tahta – Islam).
c.
Memberi
kemerdekaan yang seluas-luasnya bagi pemeluk agama Kristen dan para penganut
mazhabnya.
- Arti jatuhnya Konstantinopel bagi Sejarah Dunia
a.
Konstantinopel
jatuh berarti tenggelamnya kerajaan Byzantium (Romawi Timur), lawan terbesar
dari kerajaan-kerajaan Islam.
b.
Konstantinopel
jatuh berarti hilangnya kekuatan yang membendung Islam untuk meluaskan daerah
ke Eropa.
c.
Konstantinopel
merupakan pusat ilmu pengetahuan Yunani Kuno Orthodox Yunani. Maka dengan
jatuhnya kota tersebut banyak para ahli ilmu pengetahuan Yunani melarikan diri
ke Itali hingga menjadi salah satu sebab dari timbulnya Renaissance di Eropa.
d.
Menjadikan
pindahnya pusat agama Katolik Yunani ke Moskow. Hal ini pada hakekatnya
merupakan pangkal permulaan pemisahan antara Eropa Barat (Room-Katolik) yang
hingga sekarang ini menjadi blok Eropa Barat dan blok Eropa Timur yang
berlainan (Kapitalisme dan Komunisme).
e.
Konstantinopel
yang merupakan pelabuhan transito dalam perdagangan antara Asia – Eropa.
Hubungan dagang Asia – Eropa putus, karena Konstantinopel jatuh maka bangsa
Barat terpaksa mencari jalan laut ke Asia (oleh Vasco da Gama, Bartolomeus
Diaz, Cristop Colombus).
f.
Konstantinopel
jatuh berarti membuka jalan bangsa Turki Usmani ke Eropa. Pasukan Turki
menyerbu ke Eropa yang kedua kalinya dan mendapat perlawanan yang ulet sekali
dari Venesia (pedagang kaya), dan perlawanan dari Hamburg. (a.l. Karel V).
Ketika itu telah merupakan kerajaan
dunia yang sangat ditakuti.
BANGUNAN
AYA SOFIA
Bangunan kuno
peninggalan Kekaisaran Romawi Timur. Bangunan ini dikenal dengan nama Aya
Sofia, terletak di tengah-tengah kota Constantinopel semula sebagai bangunan
gereja, kemudian menjadi masjid dan terakhir menjadi museum. Constantinopel
sebelumnya bernama Byzantium Constantinne Agung (280-337), kaisar Romawi
mengganti nama kota itu menjadi Constantinopel, sesuai dengan namanya sendiri.
Sekarang ini kota Constantinopel bernama Istanbul, sebuah kota penting di
Turki.
Sebagai gereja umat
Kristen Timur Aya Sofia dibangun oleh Constantinus, putra Kaisar Constantine
Agung, pada mulanya berupa basilika yang ditahbiskan tahun 360. Pada masa
kaisar Justinianus (527-565), Aya Sofia
yang melambangkan kejayaan kekaisaran Romawi Timur diresmikan pada
tanggal 7 Mei 558. Pemugaran besar-besaran dikerjakan pada awal abad ke-14.
Ketika
Constantinopel jatuh ke tangan tentara Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad
II (Muhammad al-Fatih, memerintah tahun 1444-1446 dan 1451-1481) pada tanggal
27 Mei 1453, nama kota itu diganti menjadi Istanbul dan dijadikan ibu kota
Daulah Turki Usmani. Begitu Constantinopel dapat direbut dan Gereja Aya Sofia
dikuasai, Sultan Muhammad al-Fatih
mengumandangkan takbir dan melakukan sholat.
Sejak saat itu
Gereja Aya Sofia dijadikan masjid yang kemudian terkenal dengan nama masjid Aya
Sofia. Setelah hampir lima abad
dijadikan masjid, penguasa baru Turki, Mustafa Kemal Ataturk, menjadikan masjid
Aya Sofia sebagai museum di bawah pengawasan pemerintah. Bangunan Aya Sofia
masih tegak berdiri sampai sekarang.
Keistimewaan
bangunan Aya Sofia terletak pada bentuk bangunan kubahnya yang besar dan
tinggi, ukuran tengahnya 30 meter, tingginya dari fundamen 54 m, interiornya
dihiasi dengan mozaik dan fresco, tiang-tiangnya terbuat dari pualam berwarna-warni
dan dindingnya dihiasi dengan berbagi ukiran. (Sumber : Menjelajahi Peradaban Islam oleh Achmadi Wahid, dkk,
2006, hal 99)
7.
Sultan Sulaiman Al-Qonuni (1520-1566)
Turki mencapai
puncak kemegahannya dibawah pemerintah Sultan Sulaiman I (1520-1566). Sulaiman
berhasil menundukkan Irak, Belgrado, Pulau Rodhes, Tunis, Budapest, dan Yaman.
Dengan demikian, luas wilayah Turki usmani pada masa Sultan Sulaiman al-Qanuni mencakup Asia
Kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan
Aljazair di Afrika; Bulgaria,Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria,dan Rumania
di Eropa.
Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan Sulaiman I
disusun sebuah kitab undang-undang(qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa
al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani sampai
datangnya reformasi pada abad ke-19. Karena jasa Sultan Sulaiman I yang amat
berharga ini, di ujung namanya ditambah gelar al-Qanuni.
Pada masa Sulaiman ini di kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak
dibangun masjid,
sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, villa, dan
pemandian umum. Disebutkan bahwa buah dari bangunan itu dibangun di bawah
koordinator Sinan,seorang arsitek asal Anatolia.
Kerajaan Turki yang
megah itu mulai menurun di zaman pemerintahan Sultan Murad III (1574-1595 M).
Kemudian Turki mengalami kemunduran lagi
hingga abad XIX.
C.
Kemajuan – kemajuan yang dicapai
Turki Usmani antara lain sebagai berikut :
1.
Bidang kemiliteran dan
pemerintahan.
Para pemimpin kerajaan Usmani, pada masa
– masa pertama adalah orang – orang yang kuat sehingga kerajaan ini dapat
melakukan ekspansi wilayah dengan cepat dan luas, seperti Persia, Syiria, Eropa
dan asia kecil.Pada masa itu kekuatan militer kerajaan mulai di organisasi
dengan baik dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan eropa.Pasukan
tempur yang besar sudah terorganisasi. Sehingga pengorganisasian yang baik ,
taktik dan strategi tempur militer Usmani berlangsung tanpa halangan berarti.
Organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak diserap dari
Bizantium.Untuk pertama kalinya Kerajaan Usmani mulai mengorganisasi taktik,
strategitempur dan kekuatan militer dengan baik dan teratur.Sejak kepemimpinan
Ertoghulsampai Orkhan adalah masa pembentukan kekuatan militer.Perang dengan
Bizantiummerupakan awal didirikannya pusat pendidikan dan pelatihan militer,
sehinggaterbentuklah kesatuan militer yang disebut dengan Jenissari atau
Inkisyariah.Selain itu kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan
dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang dibantu oleh Perdana Menteri
yang membawahi Gubernur.
Gubernur mengepalai daerah tingkat I. Di bawahnya terdapat
beberapa bupati. Untukmengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan
Sulaiman I dibuatlah UU yang diberi nama Multaqa Al-Abhur, yang menjadi
pegangan hukum bagi kerajaan Usmanisampai datangnya reformasi pada abad ke-19.
Karena jasanya ini, di ujung namanya ditambah gelar al-Qanuni.
2.
Bidang Ilmu
Pengetahuan dan Budaya
Dalam bidang Ilmu PengetahuanTurki Usmanimendirikan
madrasah-madrasah yang didalamnya
diajarkan tata bahasa arab(nahwu dan sharaf), ilmu kalam ( Teologi),
retorika, Geometri, dan ilmu – ilmu yang lain.
Kebudayaan Turki Usmani merupakan perpaduan bermacam-macam
kebudayaan
diantaranya
adalah kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia
mereka
banyak mengambil ajaran-ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana
rajaraja.Dan ajarantentang prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan kemasyarakatan,
keilmuan dan huruf diambildari Arab.
3.
Bidang
Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam
lapangan
sosial dan politik. Masyarakat di golongkan berdasarkan agama, dan
kerajaan sendiri
sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum
yang berlaku. Oleh
karena itru, ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami
kemajuan di Turki
Usmani. Para Mufti menjadi pejabat tertinggi dalam urusan agama
dan beliau mempunyai
wewenang dalam memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang
terjadi dalam
masyarakat.
4. Bidang seni dan bangunan
Salah seorang penyair diwan yang terkenal
adalah Muhammad Esat Efendi yang dikenal dengan Galip Dede (Syah Galib). Adapun
dibidang pengembangan seni arsitektur Islam, pengaruh Turki sangat dominan,
misalnya bangunan – bangunan masjid yang indah, seperti masjid Al-Muhammadi
atau masjid Sultan Muhammad Al-Fatih, masjid Agung Sultan Sulaiman dan masjid
Aya Sophia yang berasal dari sebuah gereja.
Pada masa Sultan Sulaiman dikota-kota besar
banyak dibangun masjid, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air, villa, dan
pemandian umum. Disebutkan bahwa 235 buah dari bangunan itu dibangun dibawah
koordinator Sinan, seorang arsitek dari Anatolia.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Usmani tersebut
tidak terlepas daripada kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh para penguasanya,
antara lain:
1.
Mereka adalah bangsa yang
penuh semangat, berjiwa besar dan giat.
2.
Mereka memiliki kekuatan
militer yang besar.
3.
Mereka menghuni tempat yang
sangat strategis, yaitu Constantinopel yang berada pada tititk temu antara Asia
dan Eropa
4.
Keberanian, ketangguhan dan kepandaian taktik yang dilakukan
olahpara penguasaTurki Usmani sangatlah baik
5.
Terjalinnya hubungan yang baik dengan rakyat kecil, sehingga hal
ini pun juga mendukung dalam memajukan danmempertahankan kerajaan Turki Usmani.
sumbernya mana
BalasHapustapi thx infonya
terima kasih.
BalasHapusmeski sebuah tulisan jurnal harus disertakan sumbernya
BalasHapusMantap maneh
BalasHapusapa yang melatarbelakangi pasukan gabungan yang dipimpin Hunyody mengingkari janjinya?
BalasHapustolong dong diberikan juga referensinya, jadi bisa tau dari mana ini sumbernya.
BalasHapusMasok😙
BalasHapus